Yeremia 2:11
Konteks2:11 pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? k Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya l dengan apa yang tidak berguna.
Yeremia 2:26
Konteks2:26 Seperti malunya b pencuri, apabila kedapatan, demikianlah malunya kaum Israel, yakni para rajanya, pemukanya, para imamnya c dan nabinya, d
Mazmur 115:4-8
Konteks115:4 Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, u buatan tangan manusia, v 115:5 mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, w mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, 115:6 mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, 115:7 mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. 115:8 Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.
Mazmur 146:3-4
Konteks146:3 Janganlah percaya kepada para bangsawan, g kepada anak manusia h yang tidak dapat memberikan keselamatan. 146:4 Apabila nyawanya melayang, ia kembali ke tanah; i pada hari itu juga lenyaplah j maksud-maksudnya.
Pengkhotbah 1:2
Konteks1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia 1 . c
Pengkhotbah 1:14
Konteks1:14 Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. p
Pengkhotbah 2:11
Konteks2:11 Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; i memang tak ada keuntungan di bawah matahari. j
Pengkhotbah 2:21
Konteks2:21 Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
Pengkhotbah 2:26
Konteks2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, d pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu e yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. f Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Pengkhotbah 4:4
Konteks4:4 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. j
Pengkhotbah 12:8
Konteks12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, j segala sesuatu adalah sia-sia 3 . k
Yesaya 44:9-20
KonteksYesaya 46:6-7
Konteks46:6 Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas y untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya! z 46:7 Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, a lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih b dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab c dan ia tidak menyelamatkan d mereka dari kesesakannya.
Yesaya 55:2
Konteks55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? t Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik u dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. v
Yesaya 55:2
Konteks55:2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? t Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik u dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. v
Pengkhotbah 2:17
Konteks2:17 Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. t
[1:2] 1 Full Life : SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA.
Nas : Pengkh 1:2
Ayat ini menyatakan tema kitab Pengkhotbah, yaitu bahwa seluruh kegiatan kita di atas muka bumi ini tidak ada artinya dan tidak ada tujuannya ketika dilakukan terlepas dari kehendak Allah, persekutuan, dan kegiatan kasih Allah di dalam kehidupan kita. Kitab ini juga menekankan bahwa ciptaan itu sendiri tunduk kepada kesia-siaan dan kerusakan.
- 1) Tujuan penulis ialah menghancurkan semua harapan palsu umat manusia kepada dunia sekular semata-mata; ia ingin pembacanya melihat kenyataan-kenyataan serius dari kejahatan, ketidakadilan, dan kematian serta menginsafi bahwa hidup terlepas dari Allah itu sia-sia dan tidak akan menghasilkan kebahagiaan sejati.
- 2) Pemecahan persoalan ini terdapat di dalam iman dan percaya kepada Allah; hanya ini yang menjadikan hidup ini bermakna. Kita harus melihat lebih jauh dari hal-hal duniawi kepada hal-hal sorgawi untuk menerima pengharapan, sukacita, dan damai sejahtera (Pengkh 3:12-17; 8:12-13; Pengkh 12:13-14).
[4:4] 2 Full Life : SEGENGGAM KETENANGAN LEBIH BAIK DARI PADA DUA GENGGAM JERIH PAYAH.
Nas : Pengkh 4:4-8
Kerja keras dan pengembangan ketrampilan sering kali didorong oleh persaingan dengan sesama manusia akibat iri hati dan roh persaingan yang mementingkan diri sendiri; motivasi-motivasi seperti itu menghancurkan diri (ayat Pengkh 4:5). Daripada itu Allah menghendaki kita mencari hidup yang tidak berlebih-lebihan -- melakukan perbuatan baik dan hidup dengan tenang dan saleh. Kita harus bekerja sama (ayat Pengkh 4:9) dan saling menolong (ayat Pengkh 4:10-11).
[12:8] 3 Full Life : SEGALA SESUATU ADALAH SIA-SIA.
Nas : Pengkh 12:8
Lihat cat. --> Pengkh 1:2.
[atau ref. Pengkh 1:2]